Masa Depan Ekonomi Dunia

Pangsa Asuransi Syariah Menuju 6%

JAKARTA: Pangsa pasar asuransi syariah terhadap total industri asuransi diperkirakan bisa meningkat dua kali lipat bila pemerintah bersedia melakukan konversi salah satu asuransi BUMN.

M. Syakir Sula, Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mengatakan pangsa pasar asuransi syariah atau takaful jauh lebih kecil karena kurang mendapatkan fasilitas dari pemerintah.

"Kami minta pemerintah beri hal konkret dengan melakukan konversi satu asuransi BUMN. Kalau misalnya Jiwasraya dikonversikan menjadi syariah, pangsa pasar bisa 6%-7%," katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Berdasarkan data Bapepam-LK, pangsa pasar aset asuransi syariah per 30 September 2009 mencapai 1,54%. Hal itu karena asetnya baru mencapai Rp2,5 triliun dibandingkan dengan total asuransi yang mencapai Rp169,16 triliun.

Asuransi kerugian dan reasuransi memiliki pangsa pasar aset syariah yang lebih besar dari asuransi jiwa. Tercatat ada 23 unit syariah asuransi umum dengan total aset Rp780,33 miliar atau 2,09% dari total industri asuransi kerugian yang Rp37,33 triliun.

Sementara itu, asuransi jiwa hanya berisi 19 pemain syariah tetapi total asetnya mencapai Rp1,82 triliun atau berpangsa 1,38% dari total asuransi jiwa yang mencapai Rp131,8 triliun.

Syakir mengemukakan faktor permodalan menjadi alasan asuransi syariah tertinggal dari 'saudara tua'-nya asuransi konvensional.

PP No. 39/2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian menyebutkan modal minimum perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah yakni Rp5 miliar pada 2008, Rp12,5 miliar pada 2009, dan berakhir akhir tahun depan Rp25 miliar.

Angka modal tersebut masih di bawah persyaratan asuransi konvensional yang di atas Rp25 miliar per 2009.

Namun, Syakir optimistis asuransi syariah pada tahun ini akan berkembang positif karena mengikuti gerak ekspansi perbankan syariah yang diperkirakan memiliki lima pemain baru hingga Desember nanti.

Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata menilai industri asuransi syariah hingga kuartal III/2009 menunjukkan kinerja yang menggembirakan. "Total aset asuransi syariah kuartal III/2009 di angka 1,54% dari total aset industri, padahal kuartal I/2009 baru 1,35%," tuturnya baru-baru ini.

Industri asuransi syariah, khususnya jiwa, semakin menarik dengan masuknya pemain raksasa seperti AIA Financial dan Manulife. Sebelumnya Prudential sudah masuk pasar dan membukukan hasil yang signifikan.


Pemain Baru

PT Asuransi Jaya Proteksi juga akan meluncurkan anak perusahaan asuransi syariah pada Maret.

Direktur Asuransi Jaya Proteksi Nicolaus Prawiro belum bersedia menyebutkan nama perusahaan itu, tetapi dia memastikan pihaknya serius dengan menyiapkan modal disetor Rp50 miliar untuk pendirian perusahaan tersebut.

"Sekarang prosesnya baru sampai ke Departemen Kehakiman. Semoga akhir bulan ini bisa maju ke Departemen Deuangan," kata Nico di Jakarta, kemarin.

Di sisi lain, regulator justru meminta ketegasan sikap pemain lama untuk segera mengambil langkah apakah memilih untuk tetap berusaha di industri tersebut dengan memenuhi aturan permodalan minimum atau akan mengembalikan izinnya.

"Asuransi syariah kuartal III/2009 kembali menunjukkan kinerja yang baik. Mereka yang bermodal kecil saatnya berbenah, saatnya berpikir dan cepat memutuskan apakah akan tetap di industri. Sementara yang baru tidak segan masuk," tutur Isa. (hanna.prabandari@bisnis.co.id/fahmi. achmad@bisnis.co.id)

Oleh Hanna Prabandari & Fahmi Achmad
Bisnis Indonesia


0 komentar:

Posting Komentar